Kita sering denger tentang cerita yang seorang cewek yang tiba – tiba diculik sama monster gede macam godzilla yang kemudian akan di selamatin sama cowok ganteng superhero trus mereka hidup bahagia selamanya.
Aye akan bercerita dari sudut pandang yang berbeda. Pada zaman dahulu kala, hiduplah seekor monster yang yang sebenernya baik, cuman mukanya aja yang ga ngedukung. Jadi dia adalah monster di dunia monster. Alangkah tidak adilnya hidup ini. Namanya adalah Enyet, ya Enyet. Entah mengapa namanya enyet, ga tau juga awak. Jangan tertawa ataupun senang, kasian dia diolokin terus dari TK. Ckckckckckckckck sedi kali hidup kau hehehehehehehe . . .ocol banget namanya enyet . . wkwkwkwkwkwkwkwkwkwk
Back to the story ,guys
Jadi dia desperate banget soalnya dia ditolak terus sama cinta sejatinya, monster cewek itu sebut saja marni . . (ga tau, sebut aja kayak gitu). Dia udah ngelakuin segala cara yang halal buat dapetin si marni itu. Dari rencana A sampai Z udah dilakuin ke marni. Tapi, apalah berdaya, si marni malah kepincut sama monster kece yang bernama Leonardo. Enyet bukanlah tandingan Leonardo, ibarat lele dumbo sama ikan arwana. Lele dumbo suka makan kotoran, ikan arwana makannya makanan mahal. Beda level dah pokoknya si enyet sama si leonardo.
Pada suatu hari, enyet iseng iseng jalan keliling kota naik delman dan duduk di muka kusirnya. Enyet liat marni lagi gandengan sama Leonardo. Enyet panas hatinya, tapi apa daya, enyet yang berhati lembut, bukannya marah kayak cowok yang lain tapi malah nangis. Enyet sensitif orangnya. Enyet minta dianterin ke ke tanah lapang, yaitu tempat yang banyak rumput – rumput yang bergoyang mengikuti arah angin, dan bunga – bunga yang tersenyum ke arah matahari. Enyet melamun, ia meratapi nasibnya yang agak sangat kurang beruntung itu. Tapi ia sadar bahwa ia tidak boleh berkecil hati, karena masih banyak monster yang lebih kurang beruntung daripada dia, walopun mukanya lebih ganteng dari enyet.
Ia berdoa pada tuhan agar marni berpaling dari leonardo dan ia dapat makan nasi hari ini. Maklum, gara – gara nangis jadinya lapar. Langit seketika mendung, seakan tak bersahabat dengan enyet. Enyet mencium bau – bau tidak sedap, sekalinya dia baru sadar kalo dia belum mandi. Pantesan mau ujan. Tuhan pun tak tahan dengan baunya. Dia mencoba menghindar dengan segenap kekuatan yang dia punya, tapi tuhan juga ga mau kalah, akhirnya dia basah kuyup, makanya nyet, mandi coba.
Keesokan harinya, ia pergi ke kota. Di sana sekalinya ada pengumuman. Enyet mendengarkan pengumuman dengan seksama (atau pura-pura seksama). pengumuman itu berisi bahwa dicari pemeran moster untuk sebuah film ber bujet besar. Yang menang dalam pemilihan ini, bisa dipastikan akan mendapat kontrak 3 film dan mendapat uang tunai yang banyak. Enyet tergoda untuk mengikutinya. Tapi ia mendengar dari bisik – bisik, katanya tuh monster yang suka bawa pesan itu suka boong. Makanya tanduknya panjang. Tapi enyet tetep nekat. Enyet tau resikonya bila semua ini palsu, tapi hati kecil enyet berkata kalo dia harus ikut pemilihan itu. Enyet akhirnya mendaftarkan diri. Banyak orang yang mencemooh, tapi enyet tetep bermuka tebel, tetapi ga peduli, karena dia monster.
Yang daftar sekalinya cuman dikit., karena yang berminat jadi artis cuman dikit. Semua lebih berminat menjadi kuli panggul tepung ato bertani lumut. Menjadi artis dianggap sebagai pekerjaan cemen, karena tidak memakan tenaga sebanyak bertani lumut dan menjadi kuli. Enyet mulai mempersiapkan diri dan supaya lebih mendalami sebagai monster, ia searching di internet bagaimana acting menjadi monster yang bik dan benar. Ia bertekad untuk menang dan mengadu nasibnya pada pemilihan ini. Ia juga mulai menggemukkan diri, karena seperti yang dilansir www.monsaddict.com , monster kurus itu ga kece, liat aja di pilem pilem, mana ada monster yang kurus, yang ada ntar keburu dibawa angin sebelum bertarung. Ckckckckckckckckckck . . .
Hari pemilihan pun di mulai, enyet nervous. Iya, monster juga bisa nervous gitu, kan enyet anak gahol geto. Giliran enyet pun tiba. Tak dinyana, enyet pintar acting, ga sia – sia orang tua enyet memelihara enyet di kandang kuda. Hehehehe . . . enyet pun dengan mudah menyingkirkan pesaing – pesaingnya. Enyet pun bahagia.
“Akhirnya aku mendapatkan apa yang aku inginkan,” batin enyet.
Setelah menang, si monster pembawa pesan bersama dengan enyet naik kereta pergi ke kota tempat film akan dibuat.
Enyet pun sampai di tempat dengan selamat wal afiat dah pokoknya. Stelah nyari hotel, enyet berjalan – jalan keliling kota jalan kaki soalnya ga ada kendaraan yang cukup buat enyet. Si enyet terkesan sama kehidupan kota.
Syuting pun dimulai, enyet yang udah terlatih berkat bakatnya yang terpendam, dengan mudah ber acting ria, ia mudah mendapat “chemistry” dengan pemain lainnya. Filmnya pun selesai. Kamu tau pilm Godzilla kan? Itu enyet yang main loh. Kalian tidak pernah menyadarinya kan???? Seperti yang kalian ketahui, pilm itu sukses besar karena itu satu – satunya film yang ada makhluk lain selain manusia. Enyet pun hidup enak di kota, tetapi ia tidak bisa keluar seenaknya karena dia monster, dan itu sebuah rahasia besar yang harus di pendam. Enyet pun semakin sukses, ia sering main di film berseri ultraman, tentu saja jadi monsternya. Enyet pun bosen, jadi dia pulang kampung.
Di kampung monster, tidak banyak yang berubah, semua sama seperti saat enyet meninggalkannya dulu, kecuali bangunan – bangunan yang menjadi lebih tua tentunya. Dia kemudian beli rumah yang paling besar dan yang paling megah yang ada di kampungnya. Rumahnya keren deh, gede,banyak ruangannya, ada kolam renangnya.
Untuk memanfaatkan ruang kosong di rumahnya, dan untuk mengisi waktu luangnya, ia membuka usaha kerajinan . Dalam waktu singkat usahanya tersebut maju pesat karena orang – orang banyak yang menyukainya. Enyet pun merekrut warga kampung monster untuk bekerja dengannya. Tak disangka, di antara ibu – ibu yang mendaftar untuk bekerja pada enyet, terselip marni yang tidak pernah enyet liat sebelumnya. Marni begitu kurus dan tidak terawat, tetapi kecantikkannya masih tetap terlihat dan membuat enyet tertegun memandangnya. Enyet menyapa marni dan mereka berngobrol. Marni telah menikah dengan leonardo, tetapi sekarang leonardo pergi entah kemana, meninggalkan marni dengan 21 anaknya. Enyet pun terenyuh, tetapi ia tidak bisa berbuat apa - apa, jadi ia menerima marni kerja di tempatnya.
Sekarang marni dan enyet tidak menikah, tetapi mereka menjadi sahabat dan hidup bahagia selamanya. Leonardo yang tidak pernah kelihatan, belakangan diketahui tertangkap satpol PP saat berada di taman lawang. Ckckckck . .
Fin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar